Setelah terperangkap pada gerak fluktuatif pada sepanjang sesi transaksi awal pekan, emas pada hari Selasa kemarin bergerak dengan volatilitas yang intens. Sempat terseret menuju level low $1210.00, lantas melejit menggapai level high $1235.30 per ons, setelah figure US existing home sales berlabel “lebih jelek dari sebelumnya”.
US existing home sales yang merupakan salah satu indicator ekonomi utama tercatat menurun pada jumlah 3.83 juta unit pada bulan Juli, dibandingkan bulan sebelumnya (5.26 juta unit) dan masih jauh dari prediksi yang disodorkan oleh para analis yaitu 4.68 juta unit.
Jeleknya data US existing home sales segera melejitkan lagi logam mulia sebagai asset safe haven, karena para investor memandang bahwa konsistensi pemulihan ekonomi kembali dibenturkan pada tembok ketidakpastian. Apalagi hasil data US existing home sales akan berdampak pada indicator utama lainnya, yaitu US new home sales yang akan dirilis malam
ini jam 22: 00 WIB, dengan prediksi naik tipis (333.000 unit ) dari seblumnya (330.000 unit)
Di sisi lain, potret muram data US existing home sales, menyeret harga minyak kian curam di bawah level $72 barrel, bersanding dengan orkestrasi penurunan performa bursa saham Eropa dan AS.
Tepatnya, pengikisan harga minyak hingga level low $71.300 per barrel kemarin, merupakan level terendah sejak 7 Juni atau level terendah dalam rentang 11 pekan terakhir. Hal tersebut juga merefleksikan instabilitas pasar minyak serta prospek demand yang negative terkait perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.
Apalagi pada malam ini, kinerja minyak akan diuji oleh data vital, yaitu stok minyak mentah AS untuk akhir pekan 20 Agustus dengan estimasi naik 300.000 barrel dari 354.2juta barrel pekan sebelumnya berdasarkan prediksi-tengah dari para analis yang disurvey Bloomberg News. Data sebelumnya menunjukkan bahwa stok minyak dan BBM AS naik 5.3 juta barrel menjadi 1.13 miliar barrel pada akhir pekan 13 Agustus, dan merupakan angka tertinggi sejak 1990 (basis tahunan)
Pabila malam ini data stok minyak AS kembali melimpah maka akan kian kuat menohok laju minyak ke wilayah merah. Apalagi jika ditambah dengan negativitas penyajian data US new home sales, maka akan menjadi faktor tambahan yang semakin menjungkalkan performa minyak.
Sebaliknya, kans emas untuk melanjutkan recovery terbuka pabila data US new home sales dan US durable goods orders (prediksi naik 0.6% dari sebelumnya -0.9%) tampil mengecewakan. Tetapi jika ternyata hasilnya positif maka laju emas akan tersendat. Yang jelas pola pergerakan emas dan minyak akan lebih bergairah.
Sumber Info ; financeroll